Cerita Sex - Istriku Pelacur Kelas Tinggi Part - 2 Tampak Pak Karto dan dua orang lelaki putih bermata sipit satunya seumur Pak Karto dan yang satunya muda sekitar 25 tahunan ….. kulihat istriku tengah berdiri, di antara dua orang lelaki putih bermata sipit yang kedua nya duduk menghadap Pak Karto, sambil menuangkan minuman dari botol 295 ml…
Aku hanya dapat terkesiap saat lelaki putih bermata sipit tua tiba-tiba meremas-remas payudara montok kanan istriku yang sedang menuangkan minuman itu sambil terkekeh-kekeh …. Melihat lelaki putih bermata sipit tua meremas-remas payudara montok kanan istriku maka lelaki putih bermata sipit muda juga tak kalah berani kedua tangannya beraksi….Tangan kanan lelaki putih bermata sipit muda itu meremas-remas pantat bahenol istriku dan begitu beraninya tangan kiri lelaki putih bermata sipit muda itu menyusup ke gaun bawah istriku yang mempunyai belahan di depan hingga di bawah selangkangan nya. Tampak istriku menggelinjang sambil menepis tangan itu secara halus….Tapi tampak lelaki putih bermata sipit muda itu marah karena tepisan halus istriku dan tangan kiri lelaki putih bermata sipit muda itu tiba-tiba mendorong istriku sehingga istriku jatuh terduduk di pangkuan lelaki putih bermata sipit tua itu…..Seperti ketiban durian runtuh, lelaki putih bermata sipit tua itupun dengan serta merta tangan kirinya membuka resleting depan gaun istriku dan terkuallah kedua payudara montok istriku yang ber puting susu hitam sebesar kelingking dan tanpa menunggu waktu lelaki putih bermata sipit tua itupun meremas-remas kasar kedua payudara montok istriku.Istriku kulihat meringis merasakan bagaimana lelaki putih bermata sipit tua itu meremas-remas kasar kedua payudara montok …..“Eeeeegggghhhh ……”kudengar istriku merintih saat lelaki putih bermata sipit tua itu memencet, memelintir sambil menarik narik kedua puting susu hitam sebesar kelingking itu“Ampuuuun Tuaaaaan Beeng Kooook…..”terdengar rintihan istriku saat Tuan Kon Beng Kok dengan kasar memencet, memelintir sambil menarik narik kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku …..“Aaampuuuun Tuaaaaan …… zzzaaaaaakiiiit Tuaaaan ….”rintih istriku menghibaKini entah mengapa ….aku terbiasa melihat lelaki memperlakukan tubuh istriku sesuka hatinya……“Ampuuuuuuuuun Tuuuuuuuuuuaaaaaaaaaaaaaaan …….”istriku mengerang saat Tuan Kon Beng Kok begitu keras menarik kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku hingga istriku tertunduk mengikuti tarikan Tuan Kon Beng Kok sambil kedua tangannya memegang kedua payudara montok nya…. sehingga botol di tangan istriku dilepasnya begitu saja hingga terguling tumpah di meja.“Kamu memalukan Zus Yuni …..”bentak Tuan Kon Beng Kok“Ampuuun Tuaaaan …”rintih istriku dan Tuan Kon Beng Kok yang mukanya merah melepas tarikan di kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku .Kulihat istriku mengeluarkan air mata, uuugh …. betapa sakitnya kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku karena tarikan jari-jari tangan Tuan Kon Beng Kok ….Tuan Kon Beng Kok yang masih memangku istriku kemudian membelai dahi istriku dan membersihkan air mata istriku dengan tissue….“Hap” tiba-tiba Tuan Kon Beng Kok melahap payudara montok kiri istriku dan secepat itu Tuan Kon Beng Kok melepas kempotannya pada payudara montok kiri istriku …..“Haaaah …..air zuzumu keluar Zus Yuni …? tanyanya heran….“Kamu berdiri!”katanya….Maka istriku berdiri…… Tuan Kon Beng Kok memposisikan istriku berdiri diantara Tuan Kon Beng Kok dan lelaki putih bermata sipit ….. dan menarik bahu istriku sehingga istriku berdiri merunduk sehingga kedua tangan istriku bertumpu pada lengan kursi di masing-masing kursi kedua lelaki putih bermata sipit itu ….dan kedua payudara montok istriku bergelantung bebas…..Mendekatlah kedua kepala lelaki putih bermata sipit itu ke kedua payudara montok istriku dan hampir bersamaan kedua mulut lelaki putih bermata sipit itu melahap kedua payudara montok istriku ……Kini istriku menyusui kedua bayi raksasa yang kehausan……yang membuat istriku menggelinjang dan kepalanya merunduk kemudian mendongak dengan kedua mata yang terbalik.. mulut istriku mendesis-desis merasakan kempotan kedua mulut lelaki putih bermata sipit itu….Kulihat tangan kanan lelaki putih bermata sipit muda itu kembali menyusup gaun istriku dan mengelus-elus paha padat istriku dan akhirnya menyusup ke selangkangan istriku dan mulai menggosok-gosok selangkangan istriku sehingga pantat bahenol istriku menungging nunging…..Tangan kiri lelaki putih bermata sipit itu berhasil meraih pantat bahenol istriku dan menarik ke depan sehingga istriku mau tak mau menekuk lututnya setengah jongkok dan karena kedua lutut istriku terganjal kedua kursi kedua lelaki putih bermata sipit itu maka terkangkang lag paha padat istrikuRupanya lelaki putih bermata sipit muda itu mengetahui posisi istriku yang setengah jongkok terkangkang maka ditariknya gaun di pantat bahenol istriku ke atas dan terpampanglah selangkangan istriku yang tanpa bulu kemaluan ….Tanpa membuang waktu, lelaki putih bermata sipit itupun langsung menggosok-gosok selangkangan istriku dan bibir vagina istriku sehingga pantat bahenol istriku pun bergoyang dan hanya beberapa menit lelaki putih bermata sipit itu menggosok-gosok kelentit dan bibir vagina istriku terdengarlah kecepak lendir vagina istriku dimana pantat bahenol istriku bergetar … bergoyang dan maju mundur …. menggelinjang tak karuan……“ooogggghhhhh ….”kudengar istriku mendesis-desis saat kulihat jari tengah tangan kanan lelaki sipit muda yang besar itu menembus masuk liang vagina istriku yang sudah dibasahi lendir vagina nya…..Rupanya lelaki putih bermata sipit muda itu tak begitu suka dengan air susu istriku dimana dia melepas kempotannya di payudara montok kanan istriku dan turun dari kursi…Lelaki putih bermata sipit muda itu mengangkat kaki kanan istriku yang memakai sepatu tumit tinggi itu dan diletakkan di kursi sehingga posisi istriku seperti ****** kencing ….. pantat bahenol istriku menungging…..Lelaki putih bermata sipit muda itupu menyingkap gaun istriku sehingga kini pantat bahenol istriku yang menungging itu terbuka …. dan kedua kakinya terkangkang lebarLelaki putih bermata sipit muda itupun menggosok-gosok kembali selangkangan istriku yang merunduk …. sehingga pantat bahenol istriku maju mundur tak karuan sedangkan kedua payudara montok istriku terus dihisap di sedot sedot mulut Tuan Kon Beng Kok bergantian seolah takut orang lain menghirup air susu istriku dan kedua tangan Tuan Kon Beng Kok tak kalah seru meremas-remas payudara montok istriku bergantian…..Kulihat istriku menggeleng gelengkan kepalanya … kedua mata istriku meredup kemudian terbelalak lalu kedua matanya terbalik karena serbuan gencar pada kedua payudara montoknya sementara itu selangkangan istriku terus digosok-gosok bibir vagina dan kelentit istriku …..Nafas istriku mendengus-dengus dan keringatnya mulai membasahi tubuhnya….Kulihat Pak Karto hanya terkekeh-kekeh melihat kedua teman bisnisnya mengeroyok istriku sambil mengocok batang kemaluan nya yang masih di dalam celananya…Lelaki putih bermata sipit muda itu rupanya kurang puas dan kini dia berlutut di bawah tubuh istriku yang menungging ….Kedua tangan lelaki putih bermata sipit itu langsung mengarah ke selangkangan istriku dan betapa kasarnya lelaki putih bermata sipit itu menguak lebar bibir vagina istriku dengan jari-jari tangannya yang besar-besar itu hingga istriku melenguh …Begitu lebarnya lelaki putih bermata sipit muda itu menguak bibir vagina istriku hingga tampak liang vagina istriku yang berwarna pink ikut ternganga lebar……“Ammmmffuuuuun tuaaaaan Koooon Booooo …….”istriku mengerang dan pantat bahenol tersentak menungging …“Ha ha …. kau apakan Tuan Kon Boo Swie …..kok sampe Zus Yuni berteriak… haa haa…”kudengar Pak Karto terkekeh-kekeh“Zus Yuni gak mau halus Tuan Karto …. minta dikasari…..he he….”lelaki putih bermata sipit muda itu alias Tuan Kon Boo Swie menjawab.“Kita tidurkan di meja saja…… untuk hidangan malam kita…..”tiba-tiba Tuan Kon Beng Kok berkata setelah mulutnya terlepas mengempot dan menyedot-nyedot payudara montok istriku …Dengan kasar Tuan Kon Beng Kok mendorong tubuh istriku yang bibir vagina nya masih dikuak lebar oleh jari-jari tangan Tuan Kon Boo Swie yang besar-besar itu sehingga istriku melenguh lagi….. dan istriku bersandar dengan kedua tangannya di meja di depan Tuan Kon Boo Swie yang masih terus membuka lebar bibir vagina istrikuPak Karto mengangkat tangan…. memanggil porter yang masih berada di pintu masuk…Tuan Kon Boo Swie duduk di kursinya kembali dan tetap menguak bibir vagina istriku saat porter itu masuk……Kulihat jakun porter itu turun naik melihat pemandangan dimana dia melihat Tuan Kon Boo Swie tetap menguak bibir vagina istriku sehingga mulut liang vagina istriku terlihat“Cepat ..bersihkan meja….” perintah Pak KartoPorter itu membersihkan meja…. sambil terus mencurii-curi pandang ke kedua kaki istriku yang terkangkang lebar dan selangkangan istriku dan wajah istriku yang meringis menahan sakit bibir vagina nya dikuak lebar oleh Tuan Kon Boo Swie“Cepat keluar kamu!” hardik Pak Karto ke porter itu… dan porter itupun keluar dengan barang-barang yang diambil di meja…..Pak Karto berdiri dan dari tempat nya tiba-tiba Pak Karto menjambak rambut pendek istriku yang berdiri terkangkang dari sebrang meja….“Ampuuun Paaaak …..”kudengar istriku mengerang dan tubuh istriku terhempas di mejaKini istriku terbaring di meja, karena mejanya tak cukup besar dan panjang, kepala istriku menggantung tengadah dengan kepala terbalik….Belum benar istriku mengangkat kepalanya yang tak bersandar apapun..tiba-tiba istriku tersentak tubuhnya meliuk dan berusaha bangun dan kulihat Tuan Kon Boo Swie bukannya menyedot-nyedot bibir vagina yang sering dilakukan oleh lelaki yang pernah menyetubuhi istriku … tapi Tuan Kon Boo Swie ini menyedot-nyedot liang vagina istriku yang dikuak oleh jari-jari tangan Tuan Kon Boo Swie yang besar-besar itu erangan keras……“Aaaaaaaamffffuuuuuuuuun tuuuuan Koon Booooooooaaaaaaaaaaccccccgggghhhhhh ……” istriku mengerang-erang dan istriku terduduk kembali di meja“Sroooop … srooooop ….sroooop ….”kudengar Tuan Kon Boo Swie menyedot-nyedot dan mengempot liang vagina yang dibuka lebar oleh jari-jari tangan Tuan Kon Boo Swie yang besar-besar itu“Hhhoooggghhh ….hhooooocckkkkkkzzz … hooooogghhh … hoooooqqqqqggghhh…..”kudengar istriku seperti orang yang disembelih… mengorok …dengan mata terbelalak lebar….Begitu istriku akan meraih kepala Tuan Kon Boo Swie , dengan gesit Pak Karto dan Tuan Kon Beng Kok hampir bersamaan masing-masing memegang kedua kaki dan kedua tangan istriku dari samping…..betapa mirisnya hatiku ketika kedua lelaki tua mengunci kedua tangan istriku dan mengkangkangkan kedua kaki istriku lebar-lebar…“ngngngnggggggggcchhhhhhhhhaaaaaaaaaaaaaaaaa…… …”istriku mengerang keras dan kepalanya mengangguk dan menengadah tak karuan… tubuh sexy istriku bergetar hebat dan pantat bahenol istriku terangkat-angkat dari meja beberapa centimeter…..payudara montok istriku berguncang-guncang…..“Srooop srooop srooop..”kudengar Tuan Kon Boo Swie menyedot-nyedot liang vagina istriku kembali“ngngngngngngng…..ggggooooooccchhhhgggggg….”is triku mengerang krmbali….Hampir lima belas kali istriku diperlakukan begitu…. dan tubuh sexy istriku bergetar terus menerus……“Lepas tuan tuan…..”kata Tuan Kon Beng KokSerta merta istriku menutup selangkangan nya yang sudah basah kutup oleh air ludah Tuan Kon Boo Swie dan lendir vagina nya dan mengatupkan kedua kakinya rapat-rapat dan tubuh istriku melingkar seperti seorang bayi di meja…“Akuuuu gateeeel tuaaaan ….aku gateeeeel ….. tuaaan akuuuu gaaateeel ….”istriku mendesis-desis“Apanya Zus Yuni yang gatal he he….ayo bilang atau kubuat gatal terus…..”hampir bersamaan ketiga lelaki itu berkata dan kemudian terkekeh-kekeh“liaaaaangkuu tuaaaan…..”rintih istriku sambil terus membekap selangkangan nya….“omomg yang jelas…liang apa….liang tikus? ha ha…”Pak Karto terkekeh-kekeh disusul teman bisnisnya“Tooooorrooookkuuuu Pak Kartooooo ….. liaaaang vagiinaaaakuuuu tuaaaan ….”istriku menjawab dengan erangan….“Ya digaruk ha ha…..”“Mana yang gateel Jeng Yuni ? sini Pak Karto mau lihat…..”katanya langsung meraih kaki kanan istriku dan Tuan Kon Beng Kok meraih kaki kiri istriku sehingga istriku terkangkang kembali….“Mana yang gatal? tanya Tuan Kon Boo Swie yang duduk di depan selangkangan istriku yang kini duduk di meja dengan kedua kaki istriku yang terkangkang lebar“Ini Tuan Kon Boo …”kata istriku menunjukkan liang vagina nya“Ooocg di dalam… waah sulit letaknya …. garuk sendiri saja ….”katanyaMungkin karena saking gatelnya…..istriku memasukkan jari-jari nya sendiri ke liang vagina nya…“Oooooggghhhh….”kudengar istriku mendesis-desis“Kenapa?”“Gatel sekali tuan….”istriku mendesis-desis karena jari-jari nya mengkorek-korek liang vagina nya sendiri“oooofggg oooghhh …tuaaaaaan ngngngngngngngng…..”istriku pun mengejan dan pantat bahenol istriku tersentak-sentak menandakan istriku orgasme dan kedua kalinya aku melihat istriku masturbasi di depan laki-laki lain…. dimana dia selalu menentang dengan kata-kata “otak kotor” kepadaku saat kuminta masturbasi di depanku…..“Oooogghhh tambaaaah gaaateeeel liang vagina kuuuu tuaaaan….ooogh .. ooooggh …” istriku mendesis-desis dan nafas nya mendengus-dengus jari-jari istriku mengocok dan mengkorek-korek liang vagina nya sendiri sampai akhirnya tiga kali istriku orgasme karena masturbasi….. dan tubuh istriku limbung dan terkapar di meja dengan kedua kakinya yang terkangkang lebar dan kepala istriku tengadah terjuntai…..Mata ku nanar dan hatikupun menjadi ciut saat Pak Karto dan Tuan Kon Beng Kok mengeluarkan senjatanya betapa tidak karena kedua lelaki tua itu mempunyai batang kemaluan seperti kaleng kit 175cc berdiameter sekitar 3,5 cm …..Batang kemaluan Pak Karto tampak setengah menggantung belum berdiri, batang kemaluan Tuan Kon Beng Kok seperti namanya lebih gemuk dari batang kemaluan Pak Karto dan bengkok yang juga masih belum ereksi penuh dan kepala jamur nya tertutup kulupnya …Rupanya Tuan Kon Beng Kok tidak sunat….“Silahkan Tuan ….”Pak Karto mempersilahkan rekan bisnisnya saat mendekati kepala istriku yang tengadah terjuntai dari meja…..Istriku akan mengangkat kepalanya saat istriku tahu ada batang kemaluan seperti kaleng kit 175cc yang belum disunat berdiameter sekitar 4 cm di depannya dengan pandangan terbalik…..Tiba-tiba Tuan Kon Beng Kok memegang kepala istriku yang tengadah dengan posisi terbalik dengan kedua tangannya ….Mengetahui istriku berontak, dengan kasar tangan kiri Tuan Kon Beng Kok menjambak rambut pendek istriku sehingga kepala istriku tak dapat bergerak yang meringis menahan sakit dan belum sempat istriku mengaduh Tuan Kon Beng Kok sudah memencet hidung istriku hingga istriku kelagapan dan tak dapat bernafas…..Tuan Kon Beng Kok mendekatkan selangkangan nya ke wajah istriku …dan akhirnya Tuan Kon Beng Kok mengusap-usapkan batang kemaluan seperti kaleng kit 175cc yang belum disunat berdiameter sekitar 4 cm ke wajah istriku …..Tuan Kon Beng Kok kemudian memaksa masuk buah zakarnya ke mulut istriku yang terbuka..“Aduuuuggghhhh ….”kudengar Tuan Kon Beng Kok mengaduh.. rupanya istriku menggigit buah zakar Tuan Kon Beng Kok ….“Kurang ajar kamu Zus Yuni …”bentaknya dan tiba-tiba Tuan Kon Beng Kok melakukan gerakan menotok beberapa bagian tubuh istriku dan kulihat istriku lemas……Tuan Kon Beng Kok pun marah-marah ke Pak Karto …..“kita kerjain wanita ini di rumah……”katanya membentak ke Pak Karto ….“kamu ikut Tuan Kartoo….”bentaknya“Aku sudah bayar pelacurmu ini ….”katanya kemudianPak Karto pun gelagapan….. wajahnya memerah …..Aku sendiripun seolah dilolosi tulangnya, istriku yang kucintai sekarang bukanlah istriku yang anggun… istriku seorang pelacur kelas tinggi …….Mulai kapan istriku berubah menjadi pelacur kelas tinggi?Aku hanya menurut saat Pak Karto menyuruhku menyiapkan kendaraan mewahnya ke vallet……Aku. kini sopir pelcur kelas tinggi, hanya bisa membuka pintu mobil dan kulihat istriku yang lemas dipapah oleh Pak Karto dan Tuan Kon Beng Kok …… Kulihat istriku tetap memakai gaun indahnya yang mempunyai belahan beberapa centimeter dari selangkangan nyaPak Karto hanya menyebut suatu perumahan elite…. Akupun mengantar mereka …..
Tamat
Title : Cerita Sex - Istriku Pelacur Kelas Tinggi Part - 2
Description : Cerita Sex - Istriku Pelacur Kelas Tinggi Part - 2 Tampak Pak Karto dan dua orang lelaki putih bermata sipit satunya seumur Pak Karto dan...